Rabu, 24 Oktober 2018

E-Commerce, E-Business dan SEO

E-Commerce

Commerce dalam bahasa Inggris memiliki arti perdagangan. Sementara E-Commerce merupakan singkatan dari Electronic Commerce. Menurut Loudon (1998), E-Commerce merupakan proses transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan. Jadi E-Commerce dapat diartikan sebagai sarana transaksi jual beli baik dalam bentuk produk maupun jasa, yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik.

Sementara menurut Kalakota dan Whinston (1997), E-Commerce terdiri dari 4 perspektif, yaitu:

- Perspektif Komunikasi, dimana E-Commerce merupakan proses layanan transaksi melalui peralatan elektronik
- Perspektif Proses Bisnis, dimana E-Commerce dimaknai sebagai aplikasi dari sebuah teknologi menuju otomatisasi terhadap transaksi bisnis dan aliran kerja
- Perspektif Layanan, dimana E-Commerce sebagai alat untuk memenuhi keinginan pelaku bisnis, seperti perusahaan dan konsumen dalam mengurangi biaya layanan bisnis disaat meningkatkan kualitas barang dan kecepatan layanan pengiriman
- Perspektif Online, dimana E-Commerce selaku penyedia kemudahan dalam jual beli produk dan informasi melalui internet dan sarana online lain.

E-Commerce memiliki jenis yang berbeda-beda berdasarkan pengaplikasiannya dalam bisnis, diantaranya:

1. Business-to-Business (B2B)
Untuk B2B, transaksi elektronik barang maupun jasa dilakukan antar perusahaan, baik penjual maupun pembeli. B2B umumnya dilakukan menggunakan Electronic Data Interchange atau EDI dan email dalam proses pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI sendiri memiliki arti proses transfer data yang bersifat terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lain dalam bentuk elektronik. Contoh website yang menggunakan B2B adalah Bizzy.

2. Business-to-Consumer (B2C)
Berbeda dengan B2B, pada B2C bisnis dilakukan antara perusahaan dan konsumen akhir. Jenis E-Commerce ini lebih mudah dan dinamis, akan tetapi lebih menyebar secara tidak merata atau bahkan bisa terhenti. Business-to-Consumer berkembang sangat cepat karena website serta banyaknya toko hingga mal virtual di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Salah satu contoh website yang menggunakan B2C adalah Bhinneka.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Pada C2C terdapat semua transaksi elektronik barang atau jasa, yang dilakukan antar konsumen. Transaksi ini biasanya dilakukan menggunakan platform online yang disediakan oleh pihak ketiga. Contoh website yang menggunakan E-Commerce jenis ini adalah Tokopedia. Tetapi ada pula website dengan E-Commerce C2C yang mengharuskan penjual menjalani proses verivikasi terlebih dahulu, contohnya Elevenia.

4. Consumer-to-Business (C2B)
Pada C2B, sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut. Sebagai contoh terdapat sebuah website yang menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif. Contoh website yang menggunakan C2B adalah iStock.

5. Business-to-Administration (B2A)
B2A merupakan jenis E-Commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Pada B2A terdapat banyak layanan, terutama pada bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dan lain-lain. Beberapa tahun terakhir, penggunaaan B2A telah meningkat dengan investasi yang dibuat melalui E-Goverment atau pihak pemerintah. Contoh administrasi publik yang menerapkan jenis E-Commerce ini adalah www.bpjs-online.com.

6. Consumer-to-Administration (C2A)
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja ada pada pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik sebagai pelakunya. Selain itu, B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan kemudahan penggunaaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah, juga dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :

  • Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
  • Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
  • Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
  • Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan kesehatan dan lainnya
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O merupakan jenis E-Commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko fisik. Pelanggan di identifikasi di bidang online seperti email dan iklan internet, lalu berdasarkan alat yang digunakan dalam upaya pendekatan dan menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online. Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi online. Contoh website yang menggunakan jenis E-Commerce ini adalah Mall Matahari.


E-Business

Menurut Steven Alter (2000), E-Business merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Jadi dapat disimpulkan E-Business merupakan pelaksanaan tahapan-tahapan pada bisnis utama yang dilakukan melalui komputer.

1. Tahapan E-Business
Pada E-Business, terdapat empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan E-Business, di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke E-Business, antara lain :

  • Mendayagunakan komputer
  • Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
  • Membangun dan mendayagunakan web
  • E-Commerce

2. Hubungan E-Business dengan E-Commerce
Secara prinsip, pengertian E-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E-Commerce, E-Commerce merupakan bagian dari E-Business. Jika E-Commerce berfokus pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, E-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk didalamnya aktifitas relasi antara dua entity perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, lalu kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.

3. Manfaat dan Kegunaan E-Business
Pada E-Business terdapat manfaat dan kegunaan dari E-Business. Diantaranya adalah untuk :
  • Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
  • Efisien dan Efektif
  • Peningkatan produktivitas dan keutungan
4. Alat dan Media
Sementara alat dan media atau sumber yang digunakan dalam e-bisnis adalah :
  • Teknologi informasi dan komunikasi
  • Komputer
  • Internet
  • Kegiatan Sasaran
  • Kegiatan bisnis
  • Proses bisnis utama
  • Pembelian, penjualan, pelayanan, transaksi.
5. Pelaku E-Business
Pada E-Business tentu terdapat pelaku atau yang menjalankan E-Business itu sendiri. Pelaku E-Business tersebut diantaranya :
  • Perusahaan
  • Konsumen
  • Perusahaan
  • Supllier
  • Rekan bisnis
6. Model-Model E-Business
Dan pada E-Business, terdapat model-model E-Business serta dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis, yaitu :

1.Virtual Storefront  yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana - sarana tradisional, seperti jasa posdan kurir. Misalnya, Amazon.com, Virtual vineyards, Security first, Network bank, dll.

2.Marketplace Concentrator  yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding - bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. Misalnya, Internet mall, DealerNet, Industrial marketplace, Insuremarket, dll.

3.Information Brokerme  yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. Misalnya : Partnet, Travelocity, Auto by Tei, dll.

4.Transaction Broker  yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. Misalnya : etrade, ameritrade, dll.

5.Electronic Clearinghouses  yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. Misalnya : Bid.com, Onsile, dll.

6.Reverse Auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.

7.Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet.

8.Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan, pendapatan dapat dihasilkan dari biaya langganan atau biaya akses.

9.Online Service Provider, yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi para pemakai perangkat lunak dan perangkat keras. Misalnya, Telkomnet Speedy, Indosat M2, dll.

7. Kekurangan E-Business
E-Business sendiri memiliki kekurangan, diantaranya yaitu :
  • Bisnis dapat terganggu akibat jaringan yang tidak berfungsi dan aliran listrik yang padam.
  • Komputerisasi pada penggunaan E-Business menjadi rentan terhadap pencurian informasi rahasia.
  • Kesalahan pada sistem elektronik yang digunakan dapat menyebabkan kerugian yang tidak terduga.

Search Engine Optimization (SEO)

SEO memiliki arti serangkaian upaya yang dilakukan oleh seorang webmaster pada sebuah website yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas sebuah halaman website menjadi lebih baik di mesin pencari, terutama Google. Di halaman pencarian Google, pada saat mengetikkan sebuah kata kunci, maka akan terlihat list website yang berhubungan dengan kata kunci tersebut. Halaman website/blog yang teroptimasi dengan baik dan berada pada urutan atas (posisi 1 – 4) biasanya akan mendapatkan pengunjung lebih banyak dibandingkan dengan website yang berada di urutan bawah dari hasil pencarian.

Keuntungan Menggunakan SEO

1. Mendatangkan Trafik Potensial ke Website Bisnis
Semakin baik posisi halaman website yang ditampilkan di Google, maka peluang untuk mendapatkan pengunjung (trafik) potensial akan semakin besar. Pengunjung potensial inilah yang nantinya akan menjadi calon customer bisnis. Para pengguna Google biasanya mengetikkan kata kunci unik ketika mencari produk yang dibutuhkan, atau mencari informasi bermanfaat untuk memberikan solusi berdasarkan masalah yang dialami. Ketika menemukan website bisnis melalui Google yang pada dasarnya selalu menampilkan hasil pencarian berdasarkan kata kunci, maka kemungkinan besar pengguna tersebut akan menjadi customer karena menggunakan kata kunci yang relevan dengan bisnis pada website yang ditemukan sebelumnya.


2. Meningkatkan Brand Awareness Bisinis
Brand Awareness merupakan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek. Semakin terkenal sebuah merek pada niche tertentu maka kemungkinan intensitas penjualan juga akan semakin besar. Sebenarnya ada banyak cara untuk meningkatkan Brand Awareness sebuah bisnis. Salah satunya adalah dengan optimasi website di mesin pencari (SEO). Ketika pengguna internet mencari informasi melalui Google dan menemukan informasi bermanfaat di website tertentu, maka kemungkinan besar mereka akan mengingat halaman website yang memberikan informasi berharga tersebut. Semakin banyak orang yang membuka website tertentu dari mesin pencari maka merek bisnis pada website tersebut juga secara otomatis akan semakin terkenal, setidaknya dikalangan para pengguna internet.

3. Mendapatkan Data Customer dengan Gratis
Dengan mengetahui data calon customer maka akan lebih mudah untuk menghubungi mereka ketika mengeluarkan produk baru atau ingin memberikan penawaran promosi khusus untuk menjual produk lama. Sehingga tetap bisa terhubung dengan customer setiap saat. Bila suatu website berada pada posisi teratas di mesin pencari maka akan lebih mudah untuk mendapatkan data customer tersebut, dan tentu saja gratis. Tentunya pemilik website membutuhkan layanan lain untuk menyimpan database customer tersebut, misalnya layanan autoresponder untuk membangun email list dari customer.

Sumber :