Jumat, 04 November 2016

Digital Music

1. Pendahuluan
Pada era modern seperti sekarang, musik digital/digital music sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat. Musik digital sendiri berisi sinyal analog yang telah diubah menjadi sinyal analog, dan biasanya media penyimpanan untuk sinyal digital itu sendiri dimasukkan ke dalam sebuah media yang berbasis teknologi komputer, contohnya hardisk pada komputer.

2. Produksi Musik Digital
A. Sejarah Rekaman Musik
Dalam proses produksi musik digital tidak lepas dari proses perekaman musik itu sendiri. Rekaman musik ditemukan pertama kali pada 1 abad yang lalu. Tujuan utama rekaman musik itu sendiri adalah untuk merekam segala jenis suara, baik suara manusia (vokal), ataupun suara yang dihasilkan dari alat-alat musik seperti gitar, bass, drum, dan keyboard. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil rekaman yang ditampilkan dalam format kaset, CD, file midi seperti MP3, dll yang digunakan untuk berbagai keperluan.

B. Perkembangan Rekaman Musik di Indonesia
Di Indonesia sendiri, perkembangan rekaman musik muncul pada akhir tahun 1950-an sampai awal tahun 1960-an. Perkembangan rekaman musik di Indonesia berawal dari dua perusahaan rekaman di dua daerah yang berbeda. Yaitu Lokananta di Surakarta, dan Irama di Menteng Jakarta. Untuk Lokananta sendiri fokus terhadap memproduksi lagu-lagu daerah. Sementara itu, Irama berfokus pada produksi lagu-lagu hiburan.

Lokananta merupakan perusahaan rekaman yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia dan berdiri pada tahun 1956 dan berlokasi di Surakarta, provinsi Jawa Tengah, dan memiliki dua buah tugas besar, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kaset. Pada tahun 1958, piringan hitam memasuki proses penjualan untuk kalangan umum melalui Radio Republik Indonesia/RRI.

Karena potensi penjualan piringan hitam yang cukup tinggi, maka dibuatlah Peraturan Pemerintah Nomor 215 Tahun 1961 yang mengatakan bahwa perusahaan Lokananta menjadi perusahaan negara. Serta dari Lokananta ini, muncullah penyanyi-penyanyi legendaris Indonesia seperti Gesang, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, dll.

C. Proses Rekaman Musik
Dalam proses rekaman musik, terdapat tahapan standar yang dilakukan, yaitu:

1. Tracking
Untuk setiap instrumen, direkam ke dalam track, yang secara teknis adalah bunyi yang diubah menjadi gelombang magnetik. Kemudian sinyalnya diterima oleh recorder. Idealnya, sumber suara yang terekam dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

2. Overdub
Merupakan penambahan track rekaman baru pada track rekaman yang sudah ada sebelumnya, seperti melakukan double suara gitar, dll.

3. Editing
Adalah proses memindahkan, memotong, atau menyempurnakan bagian-bagian tertentu. Dalam dunia digital, proses editing dilakukan dengan bantuan software audio editing.

4. Mixing
Merupakan proses penggabungan track rekaman yang sudah dibuat dan menyeimbangkan semua track yang sudah direkam.

5. Equailizing
Adalah proses menciptakan karakter suara dengan penguatan ataupun pengurangan frekuensi suara, seperti Low, Low-Mid, High-Mid, dan High. Pada proses ini membutuhkan ketajaman telinga dalam mendengar hingga antara frekuensi satu dengan yang lain tidak saling bertabrakan, sehingga memiliki kejernihan, terang, dan tidak pecah.

6. Sound Effect
Merupakan pemberian karakter musik yang lebih kuat seperti efek Delay, Chorus, Compresi, Noise Gate, Limiter, dll. Sentuhan akhir ini akan menjadikan musik siap didengarkan setelah proses Mastering.

7. Mastering
Berfungsi untuk menghilangkan efek "hiss" dan "hum" pada musik. Kemudian berguna untuk menurunkan simbilance yang berlebihan, memadatkan frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles, dan meratakan & menetapkan standar volume. Setelah itu musik dapat direkam ke dalam pita kaset, CD, MP3, atau format lain sehingga dapat diputar pada berbagai macam audio player.

3. Distribusi Musik Digital
Untuk pendistribusian musik digital, diperlukan sebuah rekaman studio yang memiliki divisi masing-masing dan memiliki tanggung jawab masing-masing terhadap tugasnya dan memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk penikmat musik digital dapat menikmati musik digital itu ssendiri.

1. Chief Operating Officer atau Chief Executive Officer (CEO)
Adalah orang yang mengetahui secara keseluruhan proses aktivitas pada sebuah studio rekaman dan juga merupakan orang yang bertanggung jawab dalam menerima laporan divisi.

2. Artist and Repertoire
Memiliki tugas untuk mencari bibit baru dalam bidang musik, baik seorang amatir maupun orang baru yang hendak masuk ke dalam dunia rekaman. Mereka bertugas mendengarkan demo lagu, menghubungkan artis dengan produser yang tepat, serta memberikan kritik dan saran untuk setiap rekaman yang dibuat.

3. Music Production
Memiliki tanggung jawab dalam proses rekaman musik, mulai dari proses latihan, tracking, sampai mastering musik.

4. Sales and Marketing
Bertugas untuk memasarkan produk kepada para penjual dan distributor.

5. Promotion
Memiliki tugas untuk memperkenalkan produk baru dari sebuah perusahaa label.

6. Publisitas
Memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan wawancara, pembahasan materi album dan latar belakang dari musisi yang akan melakukan proses rekaman. Lalu juga bertugas melibatkan musisi yang berpotensi dalam dunia musik.

7. Art
Memiliki tanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan tampilan visual, seperti proses desain sampul album, logo perusahaan, dan pembuatan iklan.

8. Legal
Adalah tim yang terdiri dari para pengacara perusahaan. Mereka bertugas untuk mengurus segala macam hal yang berkaitan dengan rancangan kontrak rekaman musik dan melakukan negosiasi.

9. Akunting dan Administrasi
Bertugas mengurusi penyimpanan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi keuangan perusahaan sehari-hari serta termasuk juga di dalamnya penggajian para karyawan.

3. Konsumsi Musik Digital
Untuk konsumsi musik digital di tengah masyarakat mempunyai selera musik masing-masing, atau yang biasa disebut genre. Bahkan musik tradisional pun dapat dinikmati melalui media digital. Genre musik dapat dikategorikan berdasarkan teknik musik, gaya musik, konteks musik, dan tema musik.

1. Musik Klasik
Adalah musik yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik Kristiani, dan musik orkestra dan mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Biasanya musik klasik mengarah pada musik klasik Eropa, musik klasik Persia, musik klasik India, dan lain-lain. Terdapat beberapa periode pada musik klasik Eropa, diantaranya barok, klasik, dan romantik.

2. Gospel
Adalah genre musik yang didominasi oleh vokal, dan biasanya memiliki tema Kristen. Di Indonesia, musik gospel banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers, dan lain-lain.

3. Jazz
Merupakan musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa. Beberapa subgenre jazz adalah dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, dan lain-lain.

4. Musik Tradisional
Adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun dipertahankan oleh kelompok tertentu. Bukan hanya sebagai saran hiburan, melainkan juga dipakai untuk pengobatan, sarana komunikasi antara manusia dan sang Pencipta, dan lain-lain.

5. Blues
 Berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika Barat. Jenis musik ini kemudian mempengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rock and roll, dan lain-lain.

6. Funk
Dipelopori pula oleh musisi-musisi Afro-Amerika, seperti James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone.

7. Rock
Berdiri sejak awal 1950-an dan meliputi hampir semua musik pop. Musik rock terbentuk dari perpaduan berbagai genre diakhir 1940-an dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Kemudian musik rock berkembang menjadi hard rock, heavy metal, progressive rock, punk rock, hardcore, dan lain-lain.

8. Pop
Genre musik yang sangat penting, namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan pula ke dalam kategori rock, hip hop, country, dsb.

9. Country
Genre musik ini dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama pada kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens.

10. Elektronik
Elektronik dimulai sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pelopor musik ini diantaranya John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.

11. Ska, Reggae, Dub
Merupakan perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento yang berasal dari Jamaika muncullah ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.

12. Hip Hop / Rap / Rapcore
Genre musik ini juga dapat dianggap sebagai sub-genre R&B. Di tahun 1992, jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal dan menghasilkan rapcore.

4. Kesimpulan
Jauh sebelum terbentuknya musik digital itu sendiri, perkembangan musik dan rekaman musik juga memakan proses yang cukup panjang. Hal ini pun juga terjadi di Indonesia. Proses pembuatan music digital pun memiliki proses yang cukup rumit, begitu pula dalam pendistribusiannya. Untuk pendistribusian musik digital diperlukan sebuah perusahaan rekaman musik dan memiliki keanggotaan yang cukup banyak dengan tanggungjawabnya masing-masing. Perkembangan musik hingga sekarang pun menciptakan banyak sekali genre musik dalam perjalanan perkembangan musik, sehingga penikmat musik pun semakin beragam.

Sumber : (https://drive.google.com/file/d/0BxS7PLl-PtnjTC1BcE9XV1FORTg/view?usp=sharing)

Rabu, 12 Oktober 2016

Digital Cinema : Aliran Utama Pembuatan Film, Distribusi & Pertunjukan Film Digital


 1. Aliran Utama Pembuatan Film

Tahap Produksi
Tahap ini akan menjelaskan pada saat proses produksi dilakukan, dimana di dalamnya akan membahas semua kegiatan yang terjadi mencangkup : Drawing, Scaning, Tracing, Editing Animasi, Checking, Rendering I.

Drawing
Drawing atau menggambar merupakan tahap awal dari proses produksi animasi film ini, dalam menggambar penulis menggunakan cara manual yaitu menggambar langsung pada media kertas. 

Scanning
Setelah gambar manual sudah jadi, selanjutnya adalah mentransfer gambar manual tersebut ke dalam komputer atau digital menggunakan scanner, proses ini disebut dengan proses scanning. 

Tracing
Tracing file digunakan untuk mengubah gambar berformat bitmap ke bentuk vector, yaitu ketika akan mewarnai atau mengedit gambar.

Editing Animasi
Dalam proses ini mencakup : compositing, import file, scale, stroke, position dan opacity.

Checking
Proses ini bertujuan untuk mencocokan antara storyboard dengan file animasi yang di edit.

Rendering 1
Rendering tahap pertama menggunakan software animasi untuk film, seperti Adobe After Effect.

Pasca Produksi
Lanjutan dari tahap Produksi adalah pasca produksi yang akan meliputi pemotongan video, penggabungan voice over, sound effect dan backsound.

Pelaku Industri Film

A. Produser
Produser adalah orang yang mengepalai studio. Orang ini memimpin produksi film, menentukan cerita dan biaya yang diperlukan serta memilih orang-orang yang harus bekerja untuk tiap film yang dibuat di studionya.

B. Sutradara
Sutradara adalah orang yang memimpin proses pembuatan film (syuting), mulai  dari memilih pemeran tokoh dalam film, hingga memberikan arahan pada setiap kru yang bekerja pada film tersebut sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

C. Penulis Skenario
Orang yang mengaplikasikan ide cerita ke dalam tulisan, dimana tulisan ini akan menjadi acuan bagi sutradara untuk membuat film. Pekerjaan penulisan skenario tidak selesai pada saat skenario rampung, karena tidak jarang skenario itu harus ditulis ulang lantaran sang produser kurang puas.

D.Penata Fotografi
Penata fotografi adalah nama lain dari juru kamera (cameraman), orang yang benar-benar memiliki pengetahuan dan ahli dalam menggunakan kamera film. Dalam menjalankan tugasnya mengambil gambar (shot), seorang juru kamera berada di bawah arahan seorang sutradara.

E. Penyunting
Penyunting adalah orang yang bertugas merangkai gambar yang telah diambil sebelumnya menjadi rangkaian cerita sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Pada proses ini, juga dilakukan pemberian suara (musik) atau special effect yang diperlukan untuk memperkuat karakter gambar atau adegan dalam film.

F. Penata Artistik
Penata artistik dapat dibedakan menjadi penata latar, gaya, dan rias. Penata latar; menyiapkan suasana/ dekorasi ruang sesuai dengan skenario adegan yang diinginkan. Penata gaya membantu sutradara untuk memberikan arahan gaya kepada pemain. Dan penata rias; orang yang bertugas membantu pemeran untuk merias wajah dan rambut, hingga menyiapkan pakaian (kostum) yang akan digunakan.

G. Pemeran
Posisi pemeran yang juga disebut sebagai bintang film ini, secara kelembagaan, tidaklah begitu penting karena seorang pemeran harus tunduk dan melakukan segala arahan yang diberikan oleh sutradara. Namun, karena cerita film sampai pada penonton melalui bintang film tersebut, di mata penonton justru bintang film itulah yang paling penting, amat menentukan.

H. Publicity Manager
Menjelang, selama, dan sesudah sebuah film selesai dikerjakan, para calon penonton harus dipersiapkan untuk menerima kehadiran film tersebut. Pekerjaan ini dipimpin oleh seorang yang tahu betul melakukan propaganda, dan sebutannya adalah  publicity manager.


2. Distribusi & Pertunjukan Film Digital


Film indie umumnya menawarkan tema-tema yang beragam yang tidak ditemui di film-film pada umumnya yang cenderung latah dan mengekor film-film yang telah sukses. Tema-tema sederhana, yang justru dengan kesederhanaannya dapat menembus ketaksederhanaan, yang luput dari perhatian masyarakat.

Karena sifatnya sebagai alternatif, bukan komersil, membuat film indie penuh dengan eksplorasi subyektif dari si pembuat. Filmmaker memiliki kebebasan berekspresi menuangkan segala kreativitas imajinasinya dalam karya film, sehingga menghasilkan film-film yang tidak biasa (tidak konvensional). Kemurnian dan kejujuran inilah yang membuat film indie dikonotasikan sebagai film ‘egois’ yang hanya dinikmati kalangan tertentu saja.

Kemandirian dalam pengadaan dana / tanpa sponsor secara tidak langsung juga mengakibatkan kemandirian pendistribusian dan penggunaan pemeran film. Pendistribusian dilakukan secara ‘gerilya’dan pemain film yang mendukung bukanlah selebriti terkenal, melainkan orang-orang biasa yang memiliki bakat akting.

Sumber : Jurnal Pusat Apresiasi Film

Selasa, 11 Oktober 2016

Digital Cinema : Produksi & Estetika Film Digital

Orang-orang sudah tak asing terhadap film. Baik dari masyarakat pedesaan hingga masyarakat perkotaan. Perkembangan film sangat pesat. Pada masa-masa munculnya film, tampilan film masih berupa hitam putih hingga film yang menggunakan animasi-animasi canggih seperti sekarang.
1. Film
Film menurut KBBI berarti selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang kemudian akan menjadi sebuah potret atau untuk gambar positif yang akan dimainkan di bioskop. Lalu juga memiliki arti lakon (cerita) gambar hidup. Jadi film memiliki arti suatu lakon atau pementasan sebuah cerita yang direkam dan ditampilkan pada suatu tempat sehingga khalayak banyak dapat menontonnya.

Film adalah rangkaian imaji fotografi yang diproyeksikan ke layar dalam sebuah ruangan gelap. Definisi tersebut merupakan sebuah penjelasan sederhana atas fenomena gambar bergerak yang kita lihat dalam bioskop. Secara teknis gambar bergerak tersebut muncul dari mekanisme yang mirip dengan produksi imaji dalam fotografi.

2. Produksi Film
Kegiatan produksi film dan produk audio visual lainnya secara umum terdiri atas lima proses, seperti yang telah dijabarkan pada bab Pendahuluan. Akan tetapi dari kelima kegiatan tersebut, yang utama dan menyangkut dengan proses produksi meliputi kegiatan Pra-produksi, Produksi, dan Post-produksi.

Tenaga Kreatif Dalam Industri Film

Tim produksi dalam pembuatan film adalah departemen terpisah yang secara aktif bekerja untuk mengawasi seluruh departemen yang ada di dalam tim pekerja film. Tim produksi terdiri dari:

a. Produser
Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. Ia yang mengawasi proyek dari mulai perencanaan hingga selesai, termasuk terlibat dalam proses marketing dan distribusi. Untuk itu seorang produser harus mempunyai wawasan yang luas tentang film, baik teknis maupun non teknis.

b. Eksekutif Produser
Adalah orang yang membantu mengelola setiap aspek dari sebuah produksi audio-visual dan merupakan jabatan tertinggi dari jajaran produser. Seluruh kru, termasuk produser, sutradara dan aktor bertanggung jawab kepada eksekutif produser.

c. Line Producer
Line Producer adalah penghubung antara pihak produser dengan production manager.

d. Production Manager
Orang ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengatur jadwal produksi, bertindak sebagai penghubung informasi antara Executive Produser dan bagian lapangan, Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.

e. Unit Manager
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan selama proses produksi. Unit produksi mempunyai peran sebagai kunci dalam menjalankan proses produksi secara baik, membantu produser dalam mengatur proses produksi agar sesuai dengan jadwal serta budget.

f. Production Coordinator
Production Coordinator adalah penghubung produksi informasi, bertanggung jawab untuk mengatur semua logistik yang berkaitan dalam memperkerjakan kru, peralatan sewa dan kontrak aktor dan aktris.

g. Post-production Supervisor
Bertanggung jawab untuk proses pasca produksi, di mana mereka menjaga kejelasan informasi dan menjadi penghubung komunikasi yang baik antara Editor, Produser, Pengawas Sound Editor, Fasilitas Perusahaan (seperti laboratorium film, studio CGI dan Cutters Negatif) dan Accountant Producer.

h. Production Assistant
Bertanggung jawab membantu segala kegiatan di dalam kantor produksi dan beberapa departemen produksi dengan tugas-tugas umum, misalnya menjadi Asisten Produser dan membantu memperlancar pekerjaan departemen set operations.

i. Penulis Naskah
Seorang penulis naskah, selain membuat naskah dan plot cerita sendiri, dapat memulai pekerjaannya dengan menyelesaikan sebuah skenario kasar yang sebelumnya telah ditulis oleh produser. Penulis naskah juga dimungkinkan bekerja sama dengan departemen Art untuk membantu mewujudkan representasi visual dari naskah, saat proses produksi.

j. Script Supervisor
Dikenal sebagai continuity person. Script supervisor bertanggung jawab melacak bagian mana dari naskah yang telah difilmkan dan membuat catatan dari setiap perbedaan antara apa yang sebenarnya difilmkan dengan apa yang muncul di naskah. Hasil pencatatan Script Supervisor diberikan kepada editor untuk mempercepat proses editing. Script supervisor selalu bekerja sama dengan sutradara di lokasi syuting.

k. Stunt Coordinator
Bertugas mencari pemeran pengganti (stuntman) jika diperlukan dalam proses produksi sebuah film. Stunt coordinator akan bekerja sama dengan sutradara untuk mengadakan casting dan mengatur adegan-adegan yang akan diperankan oleh pemeran pengganti terpilih.

3. Estetika Film
Refleksi atas film merupakan sebuah aktivitas yang memiliki sejarah yang sarna panjang dengankemunculan dari mediumnya sendiri sejak dekade akhir abad ke-19. Tulisan-tulisan awal pada berbagai bentuk terbitan populer seperti dalam koran dan majalah memberikan ulasan-ulasan singkat dalam kolom-kolom yang sangat terbatas ketika film baru muncul. 

Tulisan-tulisan awal ten tang film tersebut tidak terlalu teoritis, dalam arti lebih berkesan antusiasme buta, pemujaan total dan mistik, serta kekaguman atas pencapaian dari medium film yang  baru muncul. Hingga tidak akan ditemukan sikap yang terkesan mengambil jarak atas sebuah objek. 

Refleksi terhadap film selanjutnya akan tumbuh subur dengan kemunculan berbagai tulisan dalam bentuk terbitan-te rbitan yang diperuntukan bagi masyarakat penggemar film yang lebih serius dan menganggap film sebagai sebuah kultur baru yang signifikan. Serta tulisan yang lebih khusus tentang teori dan estetika film, yang melakukan analisa secara rigourdan ilmiah terhadap film sebagai sebuah objek kajian.

• Jenis tulisan yang terakhir, yaitu teori dan estetika film berkembang sangat pesat khususnya setelah perang dunia II. Lewat pendirian Institute of Filmology di universitas Sorbonne setelah pembebasan Perancis dari pendudukan Jerman, yang mendekati film secara multidisi pliner dan perkembangan dari pendekatan semiologi atas film yang dipelopori oleh Christian Metz sejak tahun 1964, selanjutnya kemunculan buku-buku tentang teori film dan estetika menjadi bertambah subur.

Sumber : Jurnal Film & Estetika dari Mohamad Ariansah dan Jurnal Produksi Film dan Studio Film (https://drive.google.com/file/d/0BwPO4Wl1LMVuSGl3VUZTdzhLc0k/view)

Digital Television : Produksi, Distribusi, dan Penerimaan Televisi Analog & Digital

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

1. Jenis-Jenis Penerima Televisi

Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi dua, yaitu:

-Televisi Hitam Putih
Pada televisi hitam puth gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.

- Televisi Warna
Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue).
Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar televisi warna memancarkan sinyal-sinyal:
  • Audio (suara)
  • Luminasi (kecerahan gambar)
  • Krominasi (warna)
  • Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
  • Burst
Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar red, green, dan blue akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U.

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dn interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama.

2. Sinyal Pada Televisi Analog dan Digital
Pada televisi analog sinyalnya adalah analog dengan frekuensi 6 MHz membawa informasi intensitas dan warna untuk setiap garisnya. Sinyal TV analog di Amerika memiliki 525 garis scanning (scan line) untuk citra, dan setiap frame direfresh setiap sepertiga puluh detik.

Resolusi mendatar pada televisi analog sekitar 500 titik. Tingkat resolusi ini sangat hebat pada 50 tahun lalu, tapi pada masa modern ini sudah ketinggalan zaman. Ada beberapa kelas televisi digital. HDTV merupakan TV digital yang paling tinggi resolusi digitalnya.

HDTV juga memiliki suara surround Dolby Digital (AC-3). Hasilnya gambar dan suaranya mempesona. TV analog yang berstandar NTSC di Amerika memiliki 525 garis scanning (di Eropa 625 garis scanning), yang umumnya terlihat hanya 480 garis scanning.

-Prinsip Kerja Televisi
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang diterima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditransmisikan. Pada televisi hitam putih, gambar yang diproduksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu.

Kemudian pada pesawat televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar red, green, dan blue akan disatukan/dicampurkan kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.

-Sistem Pengiriman
Pada sistem radio kita hanya berurusan dengan satu sinyal yaitu sinyal audio berupa percakapan, musik, dan bunyi-bunyi lainnya. Sedangkan pada sistem televisi situasinya lebih rumit. Ini dikarenakan dibutuhkan sejumlah sinyal terpisah untuk memancarkan sinyal gambar/video dan sinyal suara/audio dalam waktu bersamaan (sychronize). Gambar ditangkap oleh kamera dan diubah ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik mengikuti terang-gelapnya gambar.

-Sistem Penerimaan
Pada penerima sinyal gambar diperkuat dan disinkronkan sehingga reproduksi gambar aslinya dapat diproyeksikan dan dilihat pada layar. Pada gambar, seksi suara/audio tidak disertakan untuk penyederhanaan gambar.

-Scanning Gambar
Pada proses scanning gambar, layar televisi hitam putih dilapisi dengan fosfor putih dan berkas elektron mewarnai gambar pada layar saat berkas elektron menumbuk fosfor. Rangkaian elektronik yang berada di dalam televisi menggunakan kumparan yang bersifat magnetik untuk menggerakkan berkas elektron dalam suatu pola scan raster dan menuruni layar.

Berkas elektron melintasi layar dari kiri ke kanan, dengan cepat melayang kembali ke sisi kiri, menuruni layar secara perlahan. Pada saat berkas mencapai di dasar sisi sebelah kanan, akan bergerak kembali ke sudut kiri atas layar.

Ketika lukisan berkas cahaya melenting kembali, tidak meninggalkan bekas pada layar. Istilah horizontal retrace digunakan sebagai acuan berkas yang bergerak kembali ke kiri pada setiap ujung garis, sedangkan istilah vertical retrace sebagai acuan gerakan dari dasar ke puncak.

Sumber : Jurnal Teknik Audio Video Direktorat Pembinaan SMK Bab 6 (2008) (https://drive.google.com/file/d/0BwPO4Wl1LMVuOGlZaU5teWZQNTg/view)

Digital Television : Sejarah Televisi Analog & Digital

Di zaman modern ini sudah tidak asing terhadap salah satu salah satu media elektronik yang akan kita bahas, yaitu televisi/TV. Televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern dan ikut berperan besar baik dalam dunia hiburan, bidang usaha seperti periklanan suatu layanan jasa, maupun sebagai media massa.

1. Sejarah Televisi
Kata televisi sendiri berasal dari dua kata, yaitu tele dalam bahasa Yunani yang berarti jauh, dan visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa Latin. Jadi dapat diartikan, televisi adalah suatu sistem penyajian gambar berikut suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.

Istilah televisi pertama kali dikemukakan oleh Constatin Perskyl dari Rusia pada International Congress of Electricity yang pertama, dalam Pameran Teknologi Dunia di Pari pada tanggal 25 Agustus 1900.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Dari tahun ke tahun televisi terus dikembangkan. Lahirnya televisi tidak jauh dari penemuan hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday pada 1831, yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

2. Televisi Analog
Definisi dari televisi analog sendiri adalah televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang ditampilkan pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada dinilai maksimum dan minimum.

Terdapat tiga standar sistem penyiaran televisi yang populer di seluruh dunia dalam hal scanning lines-nya, yaitu:
  • NTSC atau National Television Standarts Comitee
  • PAL atau Phase Alternating by Line
  • SECAM atau Sequential Couleur Avec Memoire
Negara pemakai standar NTSC adalah Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, dan Meksiko. Lalu negara pemakai standar PAL adalah Australia, Cina, Indonesia, dan sebagian besar negara-negara di bagian Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Sementara pengguna standar SECAM diantaranya Perancis, Asia Tengah, Eropa Timur, dan beberapa negara di Benua Afrika.

3. Televisi Digital
Pengertian dari televisi digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Penyiaran dengan sistem digital saat ini sedang dikembangkan karena banyak keuntungan yang diperoleh, beberapa diantaranya :
  • Penghematan penggunaan spectrum frekuensi atau bandwidth, karena seperti diketahui frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas, sehingga harus tepat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.
  • Sangat kompatibel atau dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada, karena berbasis digital komputerisasi atau data.
  • Mempersempit kesalahan operasional atau human error, karena lebih sederhana dalam pengoprasiannya. Selain itu, memungkinkan penggunaan personel yang tidak terlalu banyak.
  • Lebih menghemat dalam segi maintenance karena sudah terkomputerisasi dalam database, dengan minimal penggunaan hardware seperti mekanik roboting yang menggunakan pegas-pegas dengan selastisitas terbatas.
  • Sistem software yang terintergrasi dalam satu bahasa (satu operating sistem), misalnya under windows, sehingga memungkinkan up-dating versi setiap saat.
Televisi digital juga memiliki standar sendiri, yaitu:
  • DVB atau Digital Video Broadcast, yang dikategorikan menjadi DVB-S (Satellite), DVB-T (Terrestrial), DVB-C (Cable), DVB-H (Handheld), dan DTV Broadcasting.
  • ATSC atau Advanced Television Sistems Comittee
  • ISDB atau Intergrated Services Digital Broadcasting
Sumber : Jurnal Stasiun Televisi Swasta Lokal di Yogyakarta Bab 2 (https://drive.google.com/file/d/0BwPO4Wl1LMVub2dWeGtMLWN4Wk0/view)

Kamis, 11 Agustus 2016

Tradisi Hari Raya di Indonesia

I. Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Budaya Dasar ini. Makalah “Tradisi Hari Raya di Indonesia” akan membahas tentang salah satu hari raya di Indonesia yang dirayakan oleh umat Nasrani, yaitu Natal di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu jikalau ada pendapat atau kritik yang membangun sangat diharapkan. Sekian dari saya semoga bagi para pembaca makalah ini dapat menambahkan sedikit pengetahuan bagi pembaca, terimakasih.

II. Pendahuluan

Perayaan Natal sendiri untuk memperingati kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus ke dunia. Biasanya Natal pun dengan meriah dirayakan oleh orang-orang diseluruh dunia, termasuk umat Nasrani di Indonesia.

Pada masing-masing daerah memiliki tradisi khusus dalam merayakan hari raya Natal. Tradisi tersebut juga terdapat di Flores, Nusa Tenggara Timur. Tradisi tersebut juga tidak lepas dari kebiasaan atau budaya pada daerah tersebut.

IIIIsi Dan Pembahasan

Pengertian Tradisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun(dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Selain itu memiliki arti lain penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.

Sementara menurut situs Wikipedia, tradisi berasal dari bahasa Latin traditio, yang berarti kebiasaan. Dan memiliki arti sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

Jadi, tradisi memiliki arti suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang pada daerah tertentu, yang kemudian diterima oleh masyarakat yang ada pada daerah tersebut, dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat tersebut.

Flores Dan Penduduknya

Kota yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini memiliki budaya yang cukup beragam. Ini juga ditandai dengan bermacam-macam etnis tinggal di kota ini. Sehingga banyak budaya dan tradisi yang terdapat pada daerah ini.

Suku bangsa Flores merupakan percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Karena itu, kebudayaan Portugis pun masuk ke dalam kebudayaan Flores, baik dalam bidang genetik, agama, dan budaya.

Pada zaman Kolonialisme dahulu, Portugis menganut agama Kristen/Nasrani. Sehingga agama tersebut pun masuk ke dalam kebudayaan masyarakat Flores. Dan sampai sekarang penganut agama Nasrani disana masih cukup banyak.

Karena itu perayaan Natal di Flores masih cukup banyak orang yang merayakannya disana. Ditambah tradisi-tradisi khas yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat Flores dan turun-temurun dilakukan.

Masyarakat Flores sendiri masih memiliki sifat primitif. Orang Flores juga tidak terlalu menghargai ilmu pengetahuan serta memiliki sifat feodal. Sementara itu, sikap primitif terbentuk dari kepercayaan dinamisme yang dianut dulu.

Adapun beberapa ciri khas orang Flores antara lain :

-Memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang cukup kuat
-Kejujuran dan keadilan kepercayaan yang kuat dan penyerahan diri seutuhnya pada Tuhan
-Rasa kesatuan orang Flores
-Penghargaan yang tinggi akan adat dan upacara adat

Tradisi Natal di Flores
  
Memasuki bulan Desember, masyarakat Flores ikut merayakan Hari Raya Natal. Mereka memiliki tradisi sendiri di daerahnya. Salah satu tradisi dalam mengekspresikan sukacita mereka adalah dengan menggunakan meriam bambu.

Di zaman dahulu, masyarakat di Flores menggunakan meriam bambu disaat ada peristiwa kematian tokoh besar di kampung-kampung mereka. Meriam bambu memberikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa di salah satu kampung itu terjadi kematian.

Di zaman sekarang, tradisi meriam bambu tersebut dilakukan pada masa Adventus dan Natal sampai dengan perayaan Tahun Baru. Tradisi ini sudah diwariskan oleh leluhur orang Flores dan Manggarai. Ini adalah salah satu cara menyambut kegembiraan Hari Raya Natal dengan membunyikan meriam bambu di kampung-kampung.

Saat Natal tiba pun terdengar suara-suara ledakan terdengar. Selain dari meriam bambu tersebut, suara ledakan terdengar dari kembang api. Warna-warni cahaya terlihat jelas dari langit. Kembang api tersebut pun ikut memeriahkan tradisi meriam bambu pada Hari Raya Natal di Flores tersebut.

Selain itu, perayaan Natal di Flores memiliki tradisi lain yang berupa tarian khas masyarakan Flores, yaitu tarian Songke. Sementara pada malam Natal, di Flores digelar tradisi "Embong".

Embong sendiri adalah tradisi mengarak patung anak kecil sebagai simbol Yesus di saat kecil, dan patung suami istri sebagai simbol orang tua Yesus, yaitu Maria dan Yusuf. Arak-arakan patung ini diiringi oleh nyanyian tradisional umat Kristen di sana.

Tradisi Embong dan arak-arakan nyanyian tradisional tersebut sudah diwariskan secara turun temurun oleh leluhur di sana dan dilakukan pada setiap perayaan malam Natal dan perayaan Natal.


IV. Kesimpulan


Masing-masing Hari Raya yang ada di Indonesia, bahkan di dunia memiliki arti dan makna tersendiri. Perayaan tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Raya tersebut dan agar tradisi tersebut dilakukan turun-temurun.


Perayaan Natal pun tidak lepas dari hal itu. Natal dirayakan di setiap tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan dikenal sebagai malam Natal, kemudian dirayakan pula dalam kebaktian pagi pada tanggal 25 Desember.
Perayaan Natal di Flores sendiri dilakukan berdasarkan agama Kristen yang masuk melalui Kolonialisme Portugis di zaman penjajahan dahulu. Seiring berjalannya waktu, agama Kristen pun masuk kedalam kehidupan & kebudayaan masyarakat Flores.

Sementara itu, masyarakat Flores sendiri memiliki sifat primitif dan tidak terlalu mengindahkan ilmu pengetahuan serta feodal dan memiliki rasa persatuan yang cukup tinggi.

Tentu berbeda dengan daerah perkotaan yang bahkan hampir tidak mengindahkan kebudayaan serta rasa persatuan di daerahnya. Bahkan sebaliknya, diperkotaan sangat mementingkan ilmu pengetahuan dibandingkan budaya dan tradisi di daeranya.

Tentu saja hal ini membuat tradisi-tradisi, terutama pada Hari Raya Natal di Flores masih cukup terjaga, karena masyarakat di Flores belum seperti masyarakat yang ada di perkotaan. Semoga tradisi-tradisi Hari Raya yang terdapat di Flores dan di seluruh Indonesia terus terjaga keberadaannya sehingga generasi-generasi muda di Indonesia nanti mengenali tradisi-tradisi yang ada di tanah airnya.

Kamis, 04 Agustus 2016

Manusia Dan Harapan

  1. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajub selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

  1. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulang hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan, dan sebagainya. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan, minum, pakaian, rumah. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
  1. Kelangsungan hidup
  2. Keamanan
  3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
  4. Diakui lingkungan (Status)
  5. Perwujudan cita-cita
Kelangsungan hidup
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan/tempat tinggal. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
Sandang, semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain. Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung dari panas, gelap, dan sebagainya.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi penganutnya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin meningkatkan harga diri, dan sebagainya.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

  1. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenara. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan dengan cara langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.
Dalam berbagai jenis kebenaran yang selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat. Sebab ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga orang tidak mempercayainya lagi.

  1. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
  1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
  1. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
  1. Kepercayaan kepada pemerintah
Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan). Pandangan ini disebut pandangan teokratis.
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Jelaslah bagi kita, baik pandangan teokratis ataupun demokratis, negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
  1. Kepercayaan pada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
  1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan ibadah
  2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
  3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
  4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
  5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya