Selasa, 11 Oktober 2016

Digital Television : Sejarah Televisi Analog & Digital

Di zaman modern ini sudah tidak asing terhadap salah satu salah satu media elektronik yang akan kita bahas, yaitu televisi/TV. Televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern dan ikut berperan besar baik dalam dunia hiburan, bidang usaha seperti periklanan suatu layanan jasa, maupun sebagai media massa.

1. Sejarah Televisi
Kata televisi sendiri berasal dari dua kata, yaitu tele dalam bahasa Yunani yang berarti jauh, dan visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa Latin. Jadi dapat diartikan, televisi adalah suatu sistem penyajian gambar berikut suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.

Istilah televisi pertama kali dikemukakan oleh Constatin Perskyl dari Rusia pada International Congress of Electricity yang pertama, dalam Pameran Teknologi Dunia di Pari pada tanggal 25 Agustus 1900.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Dari tahun ke tahun televisi terus dikembangkan. Lahirnya televisi tidak jauh dari penemuan hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday pada 1831, yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

2. Televisi Analog
Definisi dari televisi analog sendiri adalah televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang ditampilkan pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada dinilai maksimum dan minimum.

Terdapat tiga standar sistem penyiaran televisi yang populer di seluruh dunia dalam hal scanning lines-nya, yaitu:
  • NTSC atau National Television Standarts Comitee
  • PAL atau Phase Alternating by Line
  • SECAM atau Sequential Couleur Avec Memoire
Negara pemakai standar NTSC adalah Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, dan Meksiko. Lalu negara pemakai standar PAL adalah Australia, Cina, Indonesia, dan sebagian besar negara-negara di bagian Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Sementara pengguna standar SECAM diantaranya Perancis, Asia Tengah, Eropa Timur, dan beberapa negara di Benua Afrika.

3. Televisi Digital
Pengertian dari televisi digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Penyiaran dengan sistem digital saat ini sedang dikembangkan karena banyak keuntungan yang diperoleh, beberapa diantaranya :
  • Penghematan penggunaan spectrum frekuensi atau bandwidth, karena seperti diketahui frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas, sehingga harus tepat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.
  • Sangat kompatibel atau dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada, karena berbasis digital komputerisasi atau data.
  • Mempersempit kesalahan operasional atau human error, karena lebih sederhana dalam pengoprasiannya. Selain itu, memungkinkan penggunaan personel yang tidak terlalu banyak.
  • Lebih menghemat dalam segi maintenance karena sudah terkomputerisasi dalam database, dengan minimal penggunaan hardware seperti mekanik roboting yang menggunakan pegas-pegas dengan selastisitas terbatas.
  • Sistem software yang terintergrasi dalam satu bahasa (satu operating sistem), misalnya under windows, sehingga memungkinkan up-dating versi setiap saat.
Televisi digital juga memiliki standar sendiri, yaitu:
  • DVB atau Digital Video Broadcast, yang dikategorikan menjadi DVB-S (Satellite), DVB-T (Terrestrial), DVB-C (Cable), DVB-H (Handheld), dan DTV Broadcasting.
  • ATSC atau Advanced Television Sistems Comittee
  • ISDB atau Intergrated Services Digital Broadcasting
Sumber : Jurnal Stasiun Televisi Swasta Lokal di Yogyakarta Bab 2 (https://drive.google.com/file/d/0BwPO4Wl1LMVub2dWeGtMLWN4Wk0/view)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar